Laporan Kasus: Pemberian Hepatoprotektor Dan Anti Oksidan Pada Perlemakan Hati Non Alkaholik (NAFLD)
Keywords:
Curcumin, Anti Oksidan, NAFLD, Perlemakan Hati Non-Alkoholik, Enzim TransaminaseAbstract
Perlemakan hati non-alkoholik (non-alcoholic fatty liver disease = NAFLD) merupakan kondisi yang dapat berkembang menjadi penyakit hati lanjut, dimulai dari perlemakan hati sederhana (simple stenosis) hingga steatohepatitis non-alkoholik. Nonalcoholic fatty liver disease ditandai dengan perubahan enzim transaminase antara lain alanin transferase (ALT) dan aspartate transferase (AST). Pengendalian NAFLD selain dengan perubahan gaya hidup dapat pula dengan pemberian Curcumin. Tujuan penulisan ini adalah untuk menganalisis efektivitas Curcumin dan anti oksidan terhadap penurunan enzim transaminase hepar pada pasien dengan NAFLD. Curcumin merupakan pigmen oranye kuning yang memiliki fungsi sebagai antioksidan, antiinflamasi, hepatoprotektor sehingga dapat menurunkan kadar enzim transaminase. Terapi dengan antioksidan diduga berpotensi untuk mencegah progresi steatosis menjadi steatohepatitis dan fibrosis. Antioksidan yang pernah dievaluasi sebagai alternatif terapi pasien perlemakan hati non alkaholik adalah vitamin E, vitamin C, betain, dan N-asetilsistein. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa vitamin E menghambat produksi sitokin oleh lekosit. Hasil dari beberapa penelitian yang dilakukan menyatakan bahwa terdapat penurunan signifikan enzim transaminase hepar setelah pemberian suplemen Curcumin dan perubahan gaya hidup. Sehingga dapat disimpulkan, bahwa pemberian Curcumin yang dilakukan bersamaan dengan terapi non-farmakologi berupa aktivitas fisik dan diet yang tepat dapat menurunkan kadar enzim transaminase pada NAFLD.