Pengaruh Pemberian Serbuk Jahe Terhadap Dismenorea pada Akseptor KB IUD di Puskesmas Kecamatan Tuban
Keywords:
Akseptor KB IUD, Dismenorea, Serbuk JaheAbstract
Dismenorea adalah kondisi yang umum terjadi pada wanita, termasuk pada akseptor KB IUD, yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Pengobatan dismenorea dapat dilakukan secara farmakologi dan non-farmakologi. Salah satu terapi non-farmakologi yang efektif adalah penggunaan serbuk jahe, yang memiliki sifat analgesik dan antiinflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemberian serbuk jahe terhadap intensitas nyeri dismenorea pada akseptor KB IUD di Puskesmas Kecamatan Tuban. Metode Penelitian ini menggunakan desain quasy eksperimental dengan rancangan one group pretest-posttest. Sampel terdiri dari 16 akseptor KB IUD yang memenuhi kriteria inklusi. Data dianalisis menggunakan uji Wilcoxon dengan taraf signifikansi 0,05. Sebanyak 11 Akseptor IUD atau (68,75%) mengalami nyeri skala ringan, sebanyak 4 Akseptor atau (25%) mengalami nyeri sedang dan sedangkan 1 orang atau (6,25%) mengalami nyeri berat. Hasil uji Wilcoxon menunjukkan bahwa terdapat penurunan yang signifikan pada intensitas nyeri dismenorea setelah pemberian serbuk jahe dengan nilai Sig = 0.001 (p < 0.05). Sebelum pemberian serbuk jahe, sebagian besar responden mengalami dismenore ringan, sementara setelah pemberian, setengah dari mereka tidak lagi mengalami dismenore. Pemberian serbuk jahe efektif dalam mengurangi tingkat nyeri dismenore pada akseptor KB IUD di Puskesmas Kecamatan Tuban. Disarankan agar akseptor KB IUD menggunakan serbuk jahe sebagai alternatif non-farmakologis untuk mengurangi nyeri dismenore. Penelitian ini juga dapat menjadi acuan untuk pengabdian masyarakat dan penanganan nyeri non-farmakologis.